NPM : E1I013037
#IlmuKelautan #UniversitasBengklu
PROYEKSI PETA, GARIS BUJUR, DAN GARIS LINTANG PADA PETA
Proyeksi peta, bisakah Anda menyebutkan apa pengertiannya? Seperti apa macam-macamnya? Pada kesempatan ini, topik inilah yang akan kita bahas. Suatu peta merupakan penyajian grafis yang menggambarkan permukaan bumi, yang berbentuk lengkung (permukaan seperti bola) menjadi penyajian pada bidang datar. Perubahan penyajian dan bidang lengkung ke bidang datar ini, mempunyai konsekuensi adanya kesalahan, apalagi daerah yang dipetakan mencakup daerah yang luas, apalagi seluas permukaan bumi. Sistem transformasi dan permukaan bumi yang berbentuk bola ke permukaan bidang datar ini disebut proyeksi peta.
Pengertian Proyeksi Peta
Pengertian proyeksi peta secara sederhana dapat diartikan, sebagai cara pemindahan sistem paralel dan meridian yang ditetapkan pada bidang spheroid (globe) yang lengkung ke bidang datar (peta). Cara pemindahan ini dilakukan dengan sistematis dan matematis, agar kesalahan yang diperoleh sekecil-kecilnya. Kesalahan ini pasti terjadi dalam transformasi dan bidang lengkung ke bidang datar atau bidang peta, apalagi kalau daerah yang dipetakan mencakup daerah yang luas. Kesalahan yang terjadi adalah tentang jarak, arah, bentuk, dan luas.
Salah satu faktor yang terpenting perlu diketahui oleh pengguna peta adalah tentang sifat dan berbagai jenis proyeksi peta, atau pembaca peta segera mengetahui untuk apa peta itu dapat digunakan. Misalnya, (a) peta yang akan digunakan untuk kepentingan membandingkan besar kecilnya luas negara, haruslah mencari peta dengan proyeksi peta yang mempertahankan kebenaran luas, yaitu proyeksi-proyeksi equvalent (equal area), (b) peta yang akan digunakan untuk kepentingan navigasi, mestinya unsur arah harus dipertahankan kebenarannya, contoh proyeksi Mercator (bersifat orthomarfik atau conformal atau bentuk dan arahnya benar).
Faktor lain dalam memahami proyeksi peta adalah lokasi daerah atau pada bagian mana dan daerah yang akan dipetakan. Proyeksi silinder tertentu sangat baik digunakan untuk daerah-daerah di ekuator, karena kebenaran unsur geometris di daerah ini dapat dipertahankan semaksimal mungkin. Proyeksi yang baik untuk daerah kutub akan menggunakan bidang proyeksi bidang datar yang menyinggung salah satu kutub.
Macam Macam Proyeksi Peta
Macam-macam proyeksi peta secara garis besar proyeksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Proyeksi Peta Azimuthal
Proyeksi azimuthal bidang proyeksi berupa bidang datar dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar kutub, cukup baik digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak banyak kesalahan.
Proyeksi Peta Silinder
Proyeksi silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator, dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar ekuator, karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.
Proyeksi Peta Kerucut
Proyeksi kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan menyinggung salah satu paralel di sekitar lintang tengah. dan baik digunakan di daerah ini karena kesalahan yang sangat kecil, sedang pada paralel singgung kesalahan tidak ada.
Segi sifat kebenaran yang dipertahankan masing-masing proyeksi peta tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Proyeksi Ekuidistant, yaitu unsur jarak pada arah tertentu, dipertahankan kebenarannya.
- Proyeksi konformal atau ortomorfik yaitu unsur bentuk dan arah dipertahankan kebenarannya.
- Proyeksi Ekuivalent atau equal area yaitu unsur luas tetap dipertahankan kebenarannya walaupun bentuknya sudah tidak sesuai lagi dengan sebenarnya.
Di samping itu, dikenal pula proyeksi peta yang disebut sebagai proyeksi peta yang konvensional, yang termasuk pada proyeksi silinder, misalnya proyeksi mercator,proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) yang sekarang banyak digunakan untuk pemetaan daerah per daerah (zone per zone), Contoh di Indonesia, yaitu Peta Topografi atau Peta Rupabumi, menggunakan sistem proyeksi ini (UTM) yang kesalahannya sangat kecil.
GARIS BUJUR
Di kehidupan nyata, jangan harap bisa menemukan garis astronomis di atas permukaan bumi. Ini disebabkan garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan untuk mempermudah menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis dinyatakan dalam bentuk koordinat garis lintang dan garis bujur.
a . Bujur Timur (BT), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah timur (0° BT-180° BT).
b . Bujur Barat (BB), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah barat (0° BB-180° BB).
c . Garis tanggal internasional (international date line) adalah garis bujur tempat berhimpitnya garis 180° BT dengan 180° BB.
Satuan yang digunakan dalam koordinat astonomis adalah derajat (°), menit ('). dan detik ("). Menit dan detik dalam hal ini, bukan berarti satuan waktu, tetapi pembagian lintang dan bujur secara spesifik. Aturan penggunaan satuan lintang dan bujur adalah sebagai berikut.
a .1° (dibaca satu derajat) = 60 menit
b . 1' (dibaca satu menit) = 60 detik
c . 1" (dibaca satu detik)
Contoh
Kota A berada pada posisi 4°30'24" LU dan 126°30'15" BB.
Maka dibaca,
Kota A berada pada posisi empat derajat tiga puluh menit dua puluh empat detik Lintang Utara dan seratus dua puluh enam derajat tiga puluh detik lima belas menit Bujur Barat.
Garis lintang (latitude) merupakan garis khayal yang melingkari Bumi secara horizontal. Beberapa istilah penting pada garis lintang adalah sebagai berikut ;
- Khatulistiwa atau ekuator, yaitu garis lintang 0° dan membagi Bumi menjadi dua bagian yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Garis-garis lintang di belahan Bumi utara dinamakan Lintang Utara (disingkat LU) dan garis-garis di belahan Bumi selatan dinamakan Lintang Selatan (disingkat LS).
- Garis balik utara ( tropic of cancer ), ialah garis lintang 23,5° LU. Garis lintang ini merupakan garis khayal tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi utara dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi utara.
- Garis balik selatan (tropic of capricorn ), ialah garis lintang 23,5° LS. Garis ini merupakan tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi Selatan dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi selatan pula.
- Lingkaran Arktik, ialah garis lintang 66,5° LU. Wilayah yang berada di lintang 66,5° LU hingga 90° LU mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi selatan (23,5° LS). Fenomena siang selama enam bulan berturut-
- turut juga terjadi, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi utara (23,5° LU).
- Lingkaran Antartika, ialah garis 66,5° LS. Wilayah yang berada lintang 66,5° LS hingga 90° LS juga mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut dan siang selama enam bulan berturut-turut pula. Ketika wilayah di lingkaran Arktik tengah mengalami siang selama enam bulan, di lingkaran Antartika tengah mengalami malam selama enam bulan. Sebaliknya apabila lingkaran Arktik tengah mengalami malam selama enam bulan, lingkaran Antartika mengalami siang selama enam bulan pula.
- Titik Kutub Utara, ialah titik tempat 90° LU berada.
- Titik Kutub Selatan, ialah titik tempat 90° LS berada.
a . Bujur Timur (BT), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah timur (0° BT-180° BT).
b . Bujur Barat (BB), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah barat (0° BB-180° BB).
c . Garis tanggal internasional (international date line) adalah garis bujur tempat berhimpitnya garis 180° BT dengan 180° BB.
Satuan yang digunakan dalam koordinat astonomis adalah derajat (°), menit ('). dan detik ("). Menit dan detik dalam hal ini, bukan berarti satuan waktu, tetapi pembagian lintang dan bujur secara spesifik. Aturan penggunaan satuan lintang dan bujur adalah sebagai berikut.
a .1° (dibaca satu derajat) = 60 menit
b . 1' (dibaca satu menit) = 60 detik
c . 1" (dibaca satu detik)
Contoh
Kota A berada pada posisi 4°30'24" LU dan 126°30'15" BB.
Maka dibaca,
Kota A berada pada posisi empat derajat tiga puluh menit dua puluh empat detik Lintang Utara dan seratus dua puluh enam derajat tiga puluh detik lima belas menit Bujur Barat.
sumber: Budiarto. 2014. Geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara
http://studyhardisthebest.blogspot.co.id/2011/04/garis-astronomis.html
http://studyhardisthebest.blogspot.co.id/2011/04/garis-astronomis.html
0 komentar:
Posting Komentar