A. Kerusakan Mangrove
Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari
atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub
tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di
antara daratan dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk
hutan yang ekstensif dan produktif.Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove
sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan
bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari
salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sehingga dalam
percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove
maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan
yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.
Berbagai kegiatan manusia yang merusak dan mengganggu keberlangsungan
ekosistem laut tropis yakni konversi hutan mangrove untuk tambak, pencemaran
minyak, kegiatan wisata yang kurang berhati-hati, pemasangan jangkar perahu
yang merusak koloni karang.
B.
Kerusakan
Lamun
Pengerukan padang lamun untuk pembangunan areal estate pinggir
laut, pelabuhan, industri, saluran navigasi sehingga
menyebabkan perusakan total padang lamun
,Perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil pengerukan dampak sekunder pada
perairan dengan meningkatnya kekeruhan air, dan terlapisnya insan hewan air
menyebabkan lamun bisa mati dan bisa rusak karena tidak tahan dengan air yang
keruh dan juga lamun tidak dapat berfotosintesis .
Selain
itu berdirinya pabrik menyebabkan pencemaran limbah industri terutama
logam berat, dan senyawa organolokrin ,terjadinya akumulasi logam
berat padang lamun melalui proses biological magnificationkarena mereka tidak
dapat mengolah limbah itu sehingga menyalurkannya langsung kelaut hal itu bisa
juga merusak lamun ,itu semua karena bisa terjadi akibat manusia yang terlalu
banyak sehingga mereka memanfaatkan daerah pesisir karena lahan untuk membangun
pabrik sudah sedikit .
Pertumbuhan
penduduk yang meningkat membuat sampah rumah tangga menumpuk ,karena tempat
untuk membuangnya tidak ada mereka membuang sampah organik dan non organik
kesana ,Dapat terjadi eutrofikasi yang menyebabkan blooming perifiton yang
menempel di daun lamun, dan juga meningkatkan kekeruhan yang dapat menghalangi
cahaya matahari sehinnga lamun tidak dapat berfotosintesis dan mati .
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang
sangat terancam didunia. Sebanding dengan hutan hujan dalam keanekaragaman hayatinya
dan merupakan sumber keuntungan ekonomi yang besar dari perikanan dan
pariwisata, ekosistem terumbu karang adalah salah satu kepentingan dunia.
Selain itu, karang memegang fungsi penting di negara-negara berkembang,
khususnya di negaranegara kepulauan berkembang. Hingga kini, tekanan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia-seperti pencemaran dari daratan dan praktek
perikanan yang merusak- telah dianggap sebagai bahaya utama untuk terumbu
karang.
Terumbu karang merupakan salah satu komponen
utama sumber daya pesisir dan laut, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala
kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki
bangsa Indonesia yang tak ternilai
harganya.
Beberapa
aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang :
·
membawa pulang ataupun
menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh
terumbu karang
·
pemborosan air, semakin
banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan
dan dibuang ke laut.
·
penggunaan pupuk dan
pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu
kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
·
Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak
terumbu karang yang berada di bawahnya.
·
penambangan
·
pembangunan pemukiman
·
polusi
·
penangkapan ikan dengan
cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan
Kerusakan
yang terjadi yang paling besar dilakukan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh manusia. Kegiatan manusia bisa secara langsung dan tidak langsung.
Kegiatan manusia yang secara langsung adalah kegiatan manusia yang secara
langsung berhubungan dengan terumbu karang dan menyebabkan kerusakan dan
kematian. Sedangkan kegiatan tidak
langsung adalah kegiatan yang dilakukan manusia didarat yang menyebabkan
kerusakan lingkungan lain yang dampaknya juga mengakibatkan rusaknya fisik
maupun kimia lingkungan terumbu karang. Contohnya penebangan hutan yang
mengakibatkan banjir bandang dan lumpurnya langsung kelaut, polusi udara yang
menyebakan perubahan iklim dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar