Selasa, 21 April 2015

Mekanisme kerusakan Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang akibat jumlah penduduk yang semakin meningkat.


A.   Kerusakan Mangrove        
Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif.Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.
Berbagai kegiatan manusia yang merusak dan mengganggu keberlangsungan ekosistem laut tropis yakni konversi hutan mangrove untuk tambak, pencemaran minyak, kegiatan wisata yang kurang berhati-hati, pemasangan jangkar perahu yang merusak koloni karang.

B.   Kerusakan Lamun
Pengerukan padang lamun untuk pembangunan areal  estate pinggir laut, pelabuhan,  industri, saluran navigasi  sehingga menyebabkan perusakan total padang lamun ,Perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil pengerukan dampak sekunder pada perairan dengan meningkatnya kekeruhan air, dan terlapisnya insan hewan air menyebabkan lamun bisa mati dan bisa rusak karena tidak tahan dengan air yang keruh dan juga lamun tidak dapat berfotosintesis .
Selain itu berdirinya pabrik menyebabkan pencemaran limbah industri  terutama logam berat, dan  senyawa organolokrin ,terjadinya akumulasi logam berat padang lamun melalui proses biological magnificationkarena mereka tidak dapat mengolah limbah itu sehingga menyalurkannya langsung kelaut hal itu bisa juga merusak lamun ,itu semua karena bisa terjadi akibat manusia yang terlalu banyak sehingga mereka memanfaatkan daerah pesisir karena lahan untuk membangun pabrik sudah sedikit .
Pertumbuhan penduduk yang meningkat membuat sampah rumah tangga menumpuk ,karena tempat untuk membuangnya tidak ada mereka membuang sampah organik dan non organik kesana ,Dapat terjadi eutrofikasi yang menyebabkan blooming perifiton yang menempel di daun lamun, dan juga meningkatkan kekeruhan yang dapat menghalangi cahaya matahari sehinnga lamun tidak dapat berfotosintesis dan mati .

C.   Kerusakan Terumbu Karang
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang sangat terancam didunia. Sebanding dengan hutan hujan dalam keanekaragaman hayatinya dan merupakan sumber keuntungan ekonomi yang besar dari perikanan dan pariwisata, ekosistem terumbu karang adalah salah satu kepentingan dunia. Selain itu, karang memegang fungsi penting di negara-negara berkembang, khususnya di negaranegara kepulauan berkembang. Hingga kini, tekanan yang disebabkan oleh kegiatan manusia-seperti pencemaran dari daratan dan praktek perikanan yang merusak- telah dianggap sebagai bahaya utama untuk terumbu karang.
Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang :
·         membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
·         membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang
·         pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.
·         penggunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
·         Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.
·         terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
·         penambangan
·         pembangunan pemukiman
·         reklamasi pantai
·         polusi
·         penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan
Kerusakan yang terjadi yang paling besar dilakukan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Kegiatan manusia bisa secara langsung dan tidak langsung.  Kegiatan manusia yang secara langsung adalah kegiatan manusia yang secara langsung berhubungan dengan terumbu karang dan menyebabkan kerusakan dan kematian. Sedangkan kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang dilakukan manusia didarat yang menyebabkan kerusakan lingkungan lain yang dampaknya juga mengakibatkan rusaknya fisik maupun kimia lingkungan terumbu karang. Contohnya penebangan hutan yang mengakibatkan banjir bandang dan lumpurnya langsung kelaut, polusi udara yang menyebakan perubahan iklim dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Afti Ayu Putri Sinurat Template by Ipietoon Cute Blog Design